Melakukan proses pembelajaran yang berpegang teguh pada nilai-nilai agama islam untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi di bidang Keteknikan Pertanian. Kualitas lulusan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kurikulum pendidikan, ketersediaan sarana prasarana, kualitas sumber daya tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan motivasi mahasiswa. Dalam hal enter, Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem melakukan seleksi yang ketat kepada para calon mahasiswa, guna memperoleh calon mahasiswa yang berkualitas dan bermotivasi tinggi. Demikian pula input tenaga pendidik, dilakukan seleksi yang ketat dengan memperhatikan kompetensi dan kesesuaian bidang ilmu dengan kompetensi program studi. Pada tataran proses pembelajaran, kualitas dan kompetensi tenaga pendidik menjadi pertimbangan utama dalam penugasan tenaga pendidik dalam suatu mata kuliah dan pembimbingan tugas akhir. Demikian pula kelengkapan kurikulum, RPS, dan evaluasi pembelajaran menjadi bagian yang penting guna meningkatkan kualitas lulusan.
Sesuai dengan judul paparannya, Listyani berkesempatan menampilkan beberapa contoh dari peran BPPT dalam keteknikan pertanian antara lain teknologi proses produksi rancang bangun peralatan tepung dan grits jagung, teknologi pengolahan minyak atsiri, proses redestilasi minyak nilam, disain teknologi proses formulasi composite flour noodle. Pengembangan teknologi produksi mie berbahan sagu untuk meningkatkan nilai tambah di Provinsi Maluku, rancang bangun peralatan perikanan dan peternakan, pengolahan hasil perikanan dan peternakan serta pertanian berkelanjutan yang meliputi teknologi kultur jaringan (in vitro) dan teknologi stek pucuk (ex vitro).
Ketua Jurusan Teknik Pertanian Unsyiah, Dr. rer. Nat. Indera Sakti Nasution, pertanian dan agrobisnis menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan pertemuan ke-2 lanjutan dari pertemuan tahun 2019 yang lalu. Kita menghimpun para ilmuan internasional ini untuk mendapatkan konsep-konsep baru dalam perkembangan global dibidang pembangunan pertanian di era revolusi indutri four.zero ini. Sehingga kita mengambil tema Emerging Novel Research in Agriculture, Engineering, and Environmental Sciences”. Riset-riset yang ada di berbagai negara nantinya akan kita himpun dalam dokumen publikasi ilmiah agar dapat dilakukan kajian-kajian lanjutan serta adaptasi-adaptasi untuk melihat kemungkinan penerapan di Aceh dan Indonesia pada umumnya. Kami berharap occasion ini akan memperluas networking dan juga Kerjasama-kerjasama yang produktif dengan berbagai universitas baik di dalam maupun di luar negeri, agar perkembangan penerapan teknologi di bidang pertanian dan lingkungan kita mampu berakselerasi dengan baik.
2.1. Profil Lulusan Pendidikan di Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian UNPAD ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengidentifikasi, merumuskan, dan memecahkan masalah teknik pertanian dan biosistem serta memiliki sikap profesional berjiwa wirausaha tanggap terhadap perkembangan iptek, mampu berkomunikasi dengan efektif dan mematuhi etika keteknikan. Kompetensi lulusan program studi teknik pertanian dan agrobisnis FTIP adalah : 1.
Teknik Pertanian (Agricultural Engineering) atau Keteknikan Pertanian adalah bagian dari ilmu pertanian yang fokus pada penggunaan teknologi dan manajemen dalam proses produksi massa hayati serta penanganan dan pengolahannya. Teknik pertanian adalah disiplin ilmu di pertanian yang lebih menekankan kepada aspek teknik (mesin). Nah, buat kalian yang suka dengan mesin cocok nih. Karena di jurusan ini akan diajarkan bagaimana kamu merancang mesin-mesin atau sistem untuk membuat hasil panen menjadi lebih maksimal dan lebih efektif serta memudahkan para petani tentunya. Jadi, kalau kamu melihat lahan pertanian, kamu akan diajarkan cara mengidentifikasi dan memecahkan masalah dengan membuat sistem atau peralatan mesin pertanian yang cocok digunakan untuk lahan tersebut, agar mendapatkan hasil yang maksimal dan menghemat waktu.
Ada beberapa knowledge yang harus ditingkatkan oleh KKP dalam hal perikanan budidaya. Yaitu seperti lahan perikanan budidaya yang termanfaatkan baru 1,2 juta hektar. Luas itu setara dengan 6,7 persen dari whole potensi lahan yang mencapai 17,92 juta hektar. Sedangkan untuk perikanan air tawar, lahan budidaya perikanan air tawar yang baru digarap 214.252 hektar (7,6 persen) dari whole luas lahan yang berpotensi. Sementara untuk perikanan air payau, lahan budidaya yang baru digarap 757.936 hektar (25,6 persen), dan luas lahan budidaya perikanan air laut yang baru digarap 438 hektar (three,6 persen).
Selanjutnya dikatakan dalam pengembangan sumber lahan mencakup percetakan sawah, rehabilitasi dan konservasi lahan, reklamasi lahan, optimalisasi lahan dan pengembangan SRI (System Rice Intensivication). Selain itu, pengembangan air irigasi terdiri dari pengembangan jaringan, pengembangan ke DAM yang meliputi pengembangan bibit dan pembibitan terdiri atas pengembangan industri benih dan penyebaran benih di berbagai tempat, pengembangan pupuk baik yang organik maupun an natural, serta pengembangan alat kesehatan yang mencakup:alat dan mesin pra panen, pasca panen serta pengolahan hasil pertanian, jelasnya lebih lanjut.
Lebih dikenal dengan sebutan daun basil. Daun yang mirip dengan daun kemangi ini, memang sudah cukup familiar dalam dunia kuliner. Tanaman ini dapat Anda budidayakan dalam pot. Selain memiliki daun yang tak begitu lebar, basil termasuk tanaman yang gampang untuk tumbuh. Anda bisa membeli bibitnya di toko tanaman. Dalam proses pertumbuhannya, tanaman basil memerlukan tanah yang lembap namun tidak terlalu banyak air. Hindari penggunaan pupuk buatan, agar aroma daun basil bisa tetap harum.
Untuk hasil yang lebih baik, berikan pula pakan yang dicampur dengan prebiotik atau pakan fermentasi dengan bantuan mikrobakteri lokal (MOL) yang dikenal di toko pertanian dengan nama EM-4 perikanan, serta vitamin ikan pada pagi dan sore hari secukupnya agar tidak meninggalkan sisa makanan yang berpotensi menimbulkan penyakit dan mengurangi oksigen akibat dari proses pembusukan.